Minggu, 26 Juni 2016

Seputar Pupuk Organik















KANDUNGAN UNSUR HARA MOL
MOL bonggol pisang mengandung Zat Pengatur Tumbuh Giberellin dan Sitokinin. Selain itu dalam mol bonggol pisang tersebut juga mengandung 7 mikroorganisme yang sangat berguna bagi tanaman yaitu  : Azospirillium, Azotobacter, Bacillus, Aeromonas, Aspergillus, mikroba pelarut phospat dan mikroba selulotik.
Berdasarkan beberapa hasil riset tentang gedebog ( batang pisang ) dan bonggol pisang telah menunjukkan bahwa ekstrak gedebog pisang diketahui mempunyai kandungan kimiawi antara lain  : Tannin , Saponin dan flavonoid . Unsur atau zat Saponin termasuk glikosida terdistribusi di hampir keseluruhan tumbuh-tumbuhan dan biasanya saponin memiliki sifat sangat iritan bagi mukosa tubuh. Berdasarkan penelitian telah di ketahui juga Saponin memiliki aktivitas antiseptik juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh ternak (Anonim, 2005). Sehingga gedebog pisang juga sangat sesuai untuk diolah menjadi pakan ternak.

Pemanfaatan Gedebog Pisang Sebagai Pengganti Urea

Pemanfaatan gedebog pisang biasanya dicampur dengan tumbuhan lain merupakan alternatif pengganti pupuk urea, tanaman yang paling sesuai dijadikan campuran adalah rebung bambu. Berdasarkan penelitian dan uji coba pembuatan MOL (mikroorganisme lokal) telah diketahui REBUNG mempunyai kandungan zat pertumbuhan yang bagus. Rebung bambu memiliki kecepatan pertumbuhan 30 cm hingga 120 cm dalam 24 jam. Manfaat batang pisang yang telah direbus dengan rebung bambu dan di tambah garam dapur (NaCl ) yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan aroma air kencing / urine telah di ketahui mengandung ammonia yang berasal dari protein. Beberapa senyawa yang terdapat pada gedebog pisang seperti: tannin , saponin dan flavanoid , tannin merupakan astringen yang sangat baik sebagai pengikat koloid atau sebagai reducer protein dan berbagai jenis zat organik lainnya, meliputi asam amino & alkaloid yang terdapat pada rebung.


POC

1 - Limbah dapur Air Cucian Beras  , Air Cucian Ikan dll.
2 - Bonggol pisang / batang ( 
gedebog ) pisang.
3 - Rebung Bambu.
4 - Isi 
rumen sapi , kerbau , kambing dll.
5 - Dedak / Katul .
6 - Molases (tetes tebu ) , Gula pasir atau gula merah .
7 - Jus Buah ( Buah-buahan yang telah busuk lebih baik ) Nanas , Pepaya dll.
8 - 
Air Kelapa
9 - Dekomposer ( Mikroba Pengurai ) atau starter 
SOT , EM4 dll.
10 - Air Kencing / Urin 
Sapi , kambing , domba
 dll.  

Rabu, 13 April 2016

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO

 

http://1.bp.blogspot.com/-O4-1koVCGTQ/T77uDxhaBvI/AAAAAAAAAk0/QRcHN49ugFo/s320/jgfgicfn.jpg

Masih seputar Unsur Hara , Kita mungkin membutuhkan semuanya untuk tanaman kita,,,seperti yang kita tahu ketika Unsur Makro dan Mikro Kurang pasti tanaman kita Tumbuh Kurang baik,, begitupun jika Kelebihan Unsur ,kok bisa??? jadi intinya dalam Hal PEMUPUKAN Pupuk Makro dan Pupuk Mikro HARUS SEIMBANG
ini dia keterangan yang Team Naturalnusantara Cirebon dapatkan tentang masalah Kelebihan Dan Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman,Jika ada penambahan silahkan Share di Bawah.
 
Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman :

Nitrogen (N), Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).

UNSUR HARA  MAKRO
 
1.  Nitrogen (N)
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
 gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati. 1.

Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)


a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas

Kelebihan unsur hara Nitrogen (N)
Warna daun terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh. Produksi bunga menurun.

2.  Pospor (P)
Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.

  • Merangsang pembungaan dan pembuahan.
  • Merangsang pertumbuhan akar.
  • Merangsang pembentukan biji.
  • Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
Gejala  kekurangan unsur P 
 
  Pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat ).
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang

 Kelebihan unsur hara Fosfor (P)
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.

3.      Kalium (K)
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.

 Kekurangan unsur hara Kalium (K)


Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.

4.      Calsium (Ca)
Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk menunjang proses pertumbuhan.
Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.
Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.
Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi padaujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah)  sehingga ujungnya menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.
Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)

 
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya         klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita

 Kelebihan unsur hara Kalsium (Ca)
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.


5.      Magnesium (Mg)
Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju fotosintesa / pembentukan karbohidrat.
Berfungsi untuk transportasi fosfat.
menciptakan warna hijau pada daun.
Kekurangan magnesium yaitu menguningnya daun yang dimulai dariujung da bagian bawah daun.

 Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)


a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali

 Kelebihan unsur hara Magnesium (Mg)
 
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.

6.      Belerang/ Sulfur (S)
Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman
Pertumbuhan anakan pada tanaman
Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur
Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain
Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsurnitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat.

Kekurangan unsur hara Belerang (S)
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan,Tea Yellow, atau,yellow Disease,
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas.


 UNSUR HARA MIKRO

7.    Ferrit/besi (Fe)
Berfungsi untuk pembentukan klorofil. berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan, selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk beberapa enzim.
Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal tanaman berkisar 40-250ppm.
 
Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.

 Kelebihan unsur hara Besi (Fe)
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

8. Mangan (Mn) 

Untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan pemasakan buah.
Fungsi adalah berfungsi dalam pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis. Ciri kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan beberapa jaringan akan mati.
Gejala Kekurangan berupa daun akan tampak berwarna gelap dan muda, perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan, dan pertumbuhan tanaman terhambat. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:


 

a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).

9. Tembaga/Cupprum (Cu)
Belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk pembentukan klorofil.
Ciri kekurangan  tembaga daun tidak merata dan daun sering layu, malah terkadang klorosis.
Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu) 
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).

10.  Seng/zink (Zn)
Memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi untuk membebtuk hormon tumbuh.  Unsur seng didalam tanaman tidak dapat dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan yang muda sehingga gejala defisiensi akan terlihat lebih awal pada daun muda.  Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)

 
 
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak
 
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka
 
c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.

Kekurangan unsur ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan .   Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil.

11.  Boron (B)
*Unsur ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan   menghisap unsur kalsium.
*Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
*Pada tanaman penghasil  biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.
*Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.


Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun.  daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam.  Kekurangan unsur ini menimbulkan penyakit fisiologis , khususnya pada atanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan bila terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan, pada tanaman sayur  dan buah kekurangan unsur bini agak sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa mengakibaatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak terbuahi).

12.  Klorin (Cl)
Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari regulasi energi, juga memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini diserap tanaman dalam bentuk ion Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.
 Gejala kekurangan  Cl biasanya menimbulkan pertumbuhan akar yang tertekan, daun layu dan berwarna kuning.

Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.

13.  Cobalt (Co)
Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt dapat digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).

kelebihan  kobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada amonium gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.
kekurangan
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen

14.  Molibdenum (Mo)
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino. berperan sebagai pengikat nitrogen  yang bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman. 


 Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati sehingga  pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah antara 0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan bawang adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.

15.  Natrium (Na)
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan menutupnya stomata.

  kelebihan
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion padatumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu
mengurangi ketersediaan K.
kekurangan
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.

16.  Silicon (Si)
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu kaku atau elastis.
 Kelebihan
 Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan silikon larut menghasilkan lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang.
 
kekurangan
Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.

17.  Nikel (Ni)
Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi urease (enzim yang berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk proses perombakan urea). Pada tanaman tingkat rendah, sebagai kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan dengan  Seng (Zn) dan Besi (Fe).
 
kelebihan
 Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea untuk membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah. Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan sekitar saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi.
 kekurangan
 Gagal untuk menghasilkan benih yang layak


18. Kekurangan unsur Po (Potassium) 
Bagian tepi daun awalnya menguning diikuti dengan munculnya bintik coklat (nekrotik) yang menandakan sel jaringan mati. Kemudian bintik meluas sepanjang tepi daun berwarna coklat dengan tepi gelap (jaringan daun mati) yang kelilingi oleh warna kuning (lapisan sel daun yang belum mati) Bagian pertulangan daun tetap berwarna hijau

Selasa, 12 April 2016

Unsur Hara Makro dan Mikro Dibutuhkan Tanaman

Untuk dapat tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman membutuhkan hara esensial selain radiasi surya(matahari), air, dan CO2. Unsur hara esensial (N, P, K, Ca, Mg,dan S) adalah nutrisi yang berperan penting sebagai feed bagi tanaman. Ketersediaan masing-masing unsur tersebut didalam tanah berbeda pada setiap tanaman termasuk kebutuhan micro.
        
  • Nitrogen (N)                     
  • Fosfor (P)                                
  • Calium (K)                           
  • Kalsium(Ca)                       
  • Magnesium(Mg)                 
  • Sulfur (S)                           
  • Besi (Fe)
  • Mangan (Mn)
  • Tembaga (Cu)
  • Seng (Zn)
  • Molibdenum (Mo)
  • Boron(Bo)
  • Khlor (Cl)
  • Cobalt (Co)

Disamping ke-14 unsur hara di atas masih ada unsur-unsur lain yang berhubungan erat dengan tanaman, yaitu:Natrium (Na),Silikum (Si),Nikel (Ni),Titan (Ti),Selenium (Se) Vanadium (V),Argon (Ar),Yodium (I)

Unsur Hara Dan Fungsinya
Tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi proses-proses tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Berikut ini uraian singkat mengenai fungsi unsur hara bagi tanaman.

I.Nitrogen (N)
Adalah unsur hara yang paling dinamis di alam. Ketersediaannya di tanah dipengaruhi oleh keseimbangan antara input dan output dalam sistem tanah.Unsur N mudah hilang dari tanah melalui volatilisasi atau perkolasi air tanah, mudah berubah bentuk, dan mudah pula diserap tanaman (Shellp 1987; Mattason dan Schjoerring 2002; Abdolzadeh et al. 2008). Tanaman menyerap unsur N dalam bentuka monium (NH4+) dan nitrat (NO3-).Keberadaan NH4+ sangat dinamis karena mudah berubah bentuk menjadi nitrat nitrogen (NO3-) akibat proses nitrifikasi oleh organisme tanah (Mattason dan Schjoerring 2002; Setyorini dan Ladiyani 2008). Kekurangan N mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil, daun kuning, serta mempengaruhi penyerapan P dan K dan pembentukan protein (Shellp 1987; Delvian 2006).

Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: NO3- NH4+

Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah:
a.    Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar.
b.   Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.
c.    Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
d.   Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
e.   Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.

Gejala Kekurangan Nitrogen pada tanaman
Gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya.

Kelebihan unsur hara Nitrogen (N)
Warna daun terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh. Produksi bunga menurun.

Sumber nitrogen adalah:
a.    Terjadi halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat nitrat, yang kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi.
b.   Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organis.
c.    Mikrobia atau bakteri-bakteri.
d.   Pupuk buatan seperti Urea dan ZA

II.Fosfor (P)
adalah unsur hara yang tidak mudah bergerak (immobile) dalam tanah.Hara P di tanah tersedia dalam jumlah cukup bagi tanaman, tetapi karena sifatnya dinamis, bergantung pada reaksi tanah,sebagian terikat atau terfiksasi oleh oksida dan mineral liat membentuk Al, Fe, dan Ca-P atau oleh bahan organik (Tisdale et al.
1985; Wien 1997). Kekurangan P menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat akibat terganggunya perkembangan sel dan akar tanaman, metabolisme karbohidrat,dan transfer energi (Marshner1986; Delvian 2006).

Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: H2PO4- HPO4–

Peran fosfor dalam tanaman adalah:
Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.
b. Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
c. Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
d. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.

Gejala kekurangn Fosfor pada tanaman
a.Gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir (distorsi).
b.Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu.
c.Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
d. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
e. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang

Kelebihan unsur hara Fosfor (P)
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.

III.Kalium (K)
sebagai unsur hara esensial agak mobil seperti N. Cadangan K dalam tanah cukup banyak. Pada jerami padi,kandungan K mencapai 80% (Tandon dan Kimmo 1993; Makarim 2007). Meski hanya sebagian kecil K tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, hara K mudah bergerak, terlindi, dan terikat oleh permukaan koloid tanah. Kekurangan K mempengaruhi sistem perakaran, tunas, pembentukan pati, dan translokasi gula (Wien 1997; Barker dan Pilbean 2006).Hara Ca dan Mg merupakan unsure makro sekunder yang sering terlupakan pengelolaannya dalam usaha tani. Unsur tersebut tersedia di tanah dan berkurang akibat intensifnya pengelolaan lahan untuk produksi tanaman (Suwandi 1982,1984). Kekurangan Mg pada tanaman mengganggu unsur penyusun klorofil daun,yang ditandai oleh warna kuning diantara tulang-tulang daun yang menua (Tisdale et al. 1985; Tandon dan Kimmo 1993; Wien 1997). Gejala tanaman yang kekurangan Ca yaitu terhambatnya pertumbuhan pucuk (titik tumbuh), kemudian pertumbuhan tanaman kerdil dan mati (Marshner 1986; Baker dan Pilbean 2006).
Diambil dan diserap tanaman dalam bentuk: K+

Fungsi kalium bagi tanaman adalah:
a. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
b. Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman, agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
d. Meningkatkan mutu dari biji/buah.

Gejala kekurangan Kalium Pada Tanaman
Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitas jelek dan tidak tahan simpan.

Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.

a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah

Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air

b. Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.

Sumber-sumbernya adalah:
a.   Beberapa jenis mineral
b.   Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
c.   Air irigasi serta larutan dalam tanah.
d.   Pupuk buatan seperti KCl dan ZK.
e.   Abu tanaman, misalnya abu daun teh muda mengandung sekitar 50% K2O.

IV.Kalsium (Ca)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Ca++

Fungsi kalsium bagi tanaman adalah:
a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar.
b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman.
c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji.
d. Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme.
e. Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau      suasana keasaman tanah.    
f. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.
g. Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat,
i. serta mempergiat sel meristem.

Gejala Kekurangan Kalsium pada tanaman
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita

Kelebihan unsur hara Kalsium (Ca)

Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat.

V.Magnesium (Mg)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mg++

Fungsi magnesium bagi tanaman adalah:
a.    Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil. Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju fotosintesa / pembentukan karbohidrat
b.   Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut organic pyrophosphatse dan carboxy peptisida.
c.    Berperan dalam pembentukan buah.
d.Berfungsi untuk transportasi fosfat.
e.menciptakan warna hijau pada daun.

Gejala Kekurangan Megnesium pada tanaman
a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali

Kelebihan unsur hara Magnesium (Mg)  Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.

Sumber-sumber magnesium adalah:
a.    Batuan kapur (dolomit limestone) CaCO3MgCO3.
b.   Garam Epsom (epsom salt) MgSO4  7H2O
c.    Kleserit MgSO4  H2O
d.   Magnesia MgO
e.   Zat ini berasal dari air laut yang telah mengalami proses sedemikian:
Mg Cl2 + Ca(OH)2 —— Mg (OH)2 + Ca Cl2
Mg (OH)2 —— panas —— Mg O + H2O
f.     Terpentin Mg3SiO2 (OH)4
g.    Magnesit MgCO3
h.   Karnalit MGCl2KCl  6H2O
i.     Basic Slag.
j.     Kalium Magnesium Sulfat (Sulfat of Potash Magnesium).

VI. Belerang (S)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: SO4-

Fungsi belerang bagi tanaman adalah:
a.Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman
b.Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur
Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain
c.   Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk cystein, methionin serta thiamine.
d.    Membantu pertumbuhan anakan produktif.
e.   Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain.
f.   Membantu pembentukan butir hijau daun.

Gejala Kekurangn Belerang pada tanaman
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan,Tea Yellow, atau,yellow Disease,
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas.

Sumber-sumber belerang adalah:
a.    Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
b.   Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk Superfosfat.

VII. Besi (Fe)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Fe++
Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal tanaman berkisar 40-250ppm

Fungsi hara besi bagi tanaman adalah:
a. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil).
b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.
c. Zat besi terdapat dalam enzim catalase, peroksidase, prinodic hidroginase dan cytohrom oxidase.
d. berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan
e. selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman
f. pembentuk beberapa enzim.

Gejala Kekurangan Besi pada tanaman
kekurangan zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.

a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati.
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih.
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.

Kelebihan unsur hara Besi (Fe)
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

Sumber-sumber besi adalah:
a.    Batuan mineral Khlorite dan Biotit.
b.   Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.

VIII. Mangan (Mn)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++

Fungsi mangan bagi tanaman adalah:
a.  Untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C.
b.  Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.
c.  Berperan sebagai enzim peroksidase dan sebagai aktivator macam-macam enzim.
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.
e. Fungsi adalah berfungsi dalam pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis

Gejala Kekurangan Mangan pada tanaman
a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi.
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).

Sumber-sumber mangan adalah:
a.   Batuan mineral Pyroluste Mn O2.
b.   Batuan mineral Rhodonite Mn SiO3.
c.   Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3.
d.   Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.

IX. Tembaga (Cu)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++

Fungsi tembaga bagi tanaman adalah:
a.    Diperlukan dalam pembentukan enzim, seperti ascorbic acid oxydase, lacosa, butirid coenzim a. dehidrosenam.
b.   Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil).

Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati.
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat.
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).

X. Seng (Zn)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Zn++

Fungsi hara seng bagi tanaman adalah:   
a.    Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan.
b.   Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis.
c.    Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
Gejala Kekurangan Seng/Zincum (Zn) Pada tanaman
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
  • Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya.
  • Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun.
  • Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
  b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka
  c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau.
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
Kekurangan unsur ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan .   Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil.

Dalam tanah, seng terdapat dalam bentuk:
a.    Sulfida Zn S
b.   Calamine Zn CO3

XI. Molibdenum (Mo)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mo O4-

Fungsi hara molibdenum bagi tanaman adalah:
a.  Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.
b.  Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
c.  Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.
d.  Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.
e.  Berperan sebagai pengikat nitrogen  yang bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman. 
Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati sehingga  pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah antara 0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan bawang adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.

Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2.

XII.Boron (Bo)
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H3BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari kadar total boron dalam tanah.  Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi.  Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik.  Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan Si4+.  Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(Bo)2Si4O2)O20 yang mengandung 3%-4% boron.   Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metomorfosis.  Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat.  Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3) (Athiqa, 2009).
Unsur boron hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti antara lain: Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepinya.  Jaringan-jaringan daun mati.  Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga pertumbuhan selanjutnya kerdil.  Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam atau cokelat.  Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedangkan pada tanaman yang menghasilkan umbi, umbi-umbinya kecil-kecil yang terkadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula dengan bagian akar-akarnya (Sutejo, 2002).
Menurut Wijaya (2008) defisiensi Boron (B) akan menurunkan mutu blomkhol dan umbi beet.  Sedangkan menurut Agromedia (2007) tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas samping, tetapi tidak lama akan mati. Daun mengalami klorosis di mulai dari bagian bawah daun, lalu mengering.  Daun yang baru muncul kerdil dan akhirnya mati, daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas cabang pendek.
Kekurangan boron pada beberapa komoditas menunjukkan gejala yang jelas, misalnya warna buah yang pucat, kulit buahnya retak dan rasanya seperti gabus.  Sangat disarankan aplikasi pupuk Boron melalui tanah, kecuali untuk tanaman yang telah mendapatkan program penyemprotan secara rutin.   Keracunan dapat menjadi masalah yang sangat serius jika jumlah boron terlalu berlebihan (Novizan, 2005).
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk borik accid dan di dalam tanaman juga berada dalam bentuk yang sama.  Mengenai mekanisme penyerapan apakah diserap secara aktif maupun pasif masih belum diketahui dengan pasti (Wijaya, 2008).
Boron yang diserap tanaman akan membentuk senyawa yang tidak dapat ditukar pada dinding sel dan plasma sel, sehingga bersifat tidak mobil.  Karena sifat yang tidak mobil maka boron tidak dapat diretranslokasikan dari organ tua menuju organ muda.
Boron sebagai unsur yang bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman, pengisapan unsur kalsium dan perkembangan bagian-bagian tanaman yang tumbuh aktif.  Boron dalam tanah ada tiga bentuk, yaitu (1) senyawa silikat, (2) terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan (3) senyawa organik.  Dalam silikat, boron memasuki struktur inti melalui substitusi isomorfik terhadap ion Al3+ dan Si4+.  Mula-mula boron dalam bentuk ini relatif resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi umumnya kadar boronnya juga tinggi (Rosmarkam dan Nasih, 2002).
Boron mendorong terbentuknya lignin, selulosa, hemiselulosa, dan pektin sehingga mendorong terbentuknya dinding sel yang stabil.  Sebaliknya bila tanaman mengalami defisiensi B maka tanaman akan cenderung mensintesis phenol, permeabilitas membran akan berkurang, dan aktivitas enzim yang terdapat pada membran sel akan menurun (Schiling, 2000).
Boron bersifat esensial bagi tumbuhan.  Boron di dalam tanah berasal dari pelapukan Glimer dan Turmalin menjadi asam borat (H3BO3) yang terlarut di larutan tanah.  Dalam bentuk ini juga diserap oleh tanaman dengan mengikuti aliran air menuju akar.  Transportasi boron di dalam pembuluh angkut bergerak mengikuti aliran masa air yang kecepatannya ditentukan oleh kecepatan transpirasi tanaman (

Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3-

Fungsi boron bagi tanaman adalah:
a.    Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman.
b.   Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan.
c.    Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar.
d.   Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca).
e.   Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.

Boron dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a.    Datolix Ca (OH)2 BoSiO4
b.   Borax Na2 Bo4 O2 10H2O

XIII. Khlor (Cl)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.

Gejala kekurangan Khlo(CI) pada tanaman
a .biasanya menimbulkan pertumbuhan akar yang tertekan, daun layu dan berwarna kuning.
b. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
c. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.

Fungsi khlor bagi tanaman adalah:
a.  Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran.
b.  Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.
c.   Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas, sisal.
d.  Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari regulasi energi
e.  Mendujkung peran dalam fotosintesis

Kekurangan unsur hara Klorida (Cl) pada tanaman
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.

XIV. Cobalt (Co)
Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt dapat digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).

kelebihan  kobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen dari pada amonium gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.

kekurangan Colbat (Co)
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen

Disamping ke-16 unsur hara di atas masih ada unsur-unsur lain yang berhubungan erat dengan tanaman, yaitu:

1.Natrium (Na)
Natrium dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman apabila tanaman yang dimaksud menunjukkan gejala kekurangan Kalium (K).

Kelebihan Natrium pada Tanaman
a.Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion padatumbuhan.
b.Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu mengurangi ketersediaan K.
c.Natrium dalam proses fisiologi dengan K, yaitu menghalangi atau mencegah pengambilan/penyerapan K yang berlebihan.
d. Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan menutupnya stomata.

Kekurangan Natrium pada Tanaman
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.

2.Silikum, Silicon ( (Si)
Tanaman rumput-rumputan, seperti alang-alang dan padi ternyata banyak yang menyerap Si.Dibandingkan dengan unsur hara N dan P, ternyata Si dalam tanaman lebih besar jumlahnya.slikum atau silicion Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu kaku atau elastic

Kelebihan Silica(silicon)pada tanaman
Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan silikon larut menghasilkan lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang.

Kekurangan Silica(silicon)pada tanaman
a. daun tanaman lemah terkulai, tidak efektif menangkap sinar matahari, sehingga produktivitas tanaman rendah,
b. penguapan air dari permukaan daun dan batang tanaman dipercepat, sehingga tanaman mudah layu atau peka terhadap kekeringan,
c. daun dan batang menjadi peka terhadap serangan hama dan penyakit,
d. tanaman mudah rebah,
e. kualitas gabah (padi) berkurang karena mudah terkena hama dan penyakit sehingga hasil optimal tanaman tidak tercapai, kestabilan hasil rendah (fluktuatif) dan mutu produk rendah
f.Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.

Silika mempunyai peranan penting untuk tanaman padi, tebu, jagung dan tanaman lain yang bersifat akumulator silika dalam hal :
1) meningkatkan hasil produksi tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit;
2) meningkatkan efisiensi dan translokasi hasil fotosintesis;
3) memperkuat akar tanaman serta meningkatkan root oxidizing power yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap keracunan Fe, Al, dan Mn;
4) diprediksi dapat menurunkan penggunaan pupuk fosfat dan urea hingga lebih dari 50 % dosis standar;
5) memperkuat batang tanaman sehingga dapat mengurangi kerobohan;
6) menekan laju transpirasi sehingga efisien dalam menggunakan air dan lebih tahan terhadap kekeringan; serta
7) menetralkan pH tanah di Indonesia yang cenderung bersifat asam karena pemberian urea dan pestisida.

Pola pengembalian unsur hara silika ke dalam tanah yang umum dilakukan di pertanian Indonesia biasanya dengan memanfaatkan jerami setelah panen berupa kompos jerami maupun sekam padi.
Di Luar negeri, penggunaan pupuk Si sudah sangat intensif, ada yang diberikan sebagai kapur yang mengandung Si dan Ca, atau sebagai pupuk Si komersial seperti gel silika dan fused magnesium silikat. Beberapa pupuk Si telah dijual secara komersial di luar negeri seperti kalsium silikat slag, fuse magnesium fosfat, kalium silikat, porous hydrate kalsium silikat, dan silika gel. Sumber-sumber pupuk silika tersebut belum banyak dikenal dan tersedia di Indonesia. Selain itu, beberapa jenis pupuk silika yang sudah ada dipasaran dunia tersebut masih mempunyai beberapa kelemahan, pupuk silika jenis kalsium silikat, magnesium silikat dan kalium silikat bersifat basa, sehingga jika sering digunakan akan meningkatkan nilai pH tanah menjadi basa yang bisa berdampak pada turunnya produktivitas tanaman. Sedangkan pupuk silika jenis silika gel, fly ash dan terak baja mempunyai kelemahan pada waktu penyerapan silika oleh tanaman tersebut. Hal ini karena pupuk silika jenis ini mengandung silika dengan ukuran partikel yang cukup besar, sehingga proses pemecahan/pelapukan partikel oleh lingkungan membutuhkan waktu yang cukup lama.  

3.Nikel (Ni)
Unsur ini merupakan aktifator daripada enzim, dalam bentuknya yang kecil dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi urease (enzim yang berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk proses perombakan urea). Pada tanaman tingkat rendah, sebagai kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan dengan  Seng (Zn) dan Besi (Fe).

Kelebihan Nikel pada tanaman
a.Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea untuk membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman.
b.Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi.
c.Benih perlu nikel untuk berkecambah.
d.Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akanberangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan sekitar saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi

 Kekurangan Nikel pada tanaman
 Gagal untuk menghasilkan benih yang layak

4.Titan (Ti)
Unsur Titan selalu terdapat dalam tanaman, dan banyak terdapat pada nodula dan legum. Dengan pemberian Ti SO4 nodula akan bertambah sedangkan fiksasi menjadi lebih meningkat.

5.Selenium (Se)
Jumlah yang berlebihan tidak menimbulkan kerusakan bagi tanaman, akan tetapi menimbulkan keracunan bagi binatang yang memakan tumbuhan tersebut.

6.Vanadium (V)
Berfungsi mempercepat reproduksi azotobacter yang mengakibatkan meningkatnya fiksasi N dari udara.

7.Argon (Ar)
Unsur Argon dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Kelebihan unsur ini dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Keracunan akar oleh Argon banyak terdapat pada tanah persawahan.

8. Yodium (I)
Unsur yodium walaupun keadaannya sedikit ternyata diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat.

9.Potassium(po)
Kekurangan unsur Po (Potassium) Bagian tepi daun awalnya menguning diikuti dengan munculnya bintik coklat (nekrotik) yang menandakan sel jaringan mati. Kemudian bintik meluas sepanjang tepi daun berwarna coklat dengan tepi gelap (jaringan daun mati) yang kelilingi oleh warna kuning (lapisan sel daun yang belum mati) Bagian pertulangan daun tetap berwarna hijau