Untuk
dapat tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman membutuhkan hara esensial
selain radiasi surya(matahari), air, dan CO2. Unsur hara esensial (N,
P, K, Ca, Mg,dan S) adalah nutrisi yang berperan penting sebagai feed
bagi tanaman. Ketersediaan masing-masing unsur tersebut didalam tanah
berbeda pada setiap tanaman termasuk kebutuhan micro.
Nitrogen (N)
Fosfor (P)
Calium (K)
Kalsium(Ca)
Magnesium(Mg)
Sulfur (S)
Besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Molibdenum (Mo)
Boron(Bo)
Khlor (Cl)
Cobalt (Co)
Disamping
ke-14 unsur hara di atas masih ada unsur-unsur lain yang berhubungan
erat dengan tanaman, yaitu:Natrium (Na),Silikum (Si),Nikel (Ni),Titan
(Ti),Selenium (Se) Vanadium (V),Argon (Ar),Yodium (I)
Tiap-tiap
unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi proses-proses
tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Berikut ini uraian
singkat mengenai fungsi unsur hara bagi tanaman.
I.Nitrogen (N)
Adalah
unsur hara yang paling dinamis di alam. Ketersediaannya di tanah
dipengaruhi oleh keseimbangan antara input dan output dalam sistem
tanah.Unsur N mudah hilang dari tanah melalui volatilisasi atau
perkolasi air tanah, mudah berubah bentuk, dan mudah pula diserap
tanaman (Shellp 1987; Mattason dan Schjoerring 2002; Abdolzadeh et al.
2008). Tanaman menyerap unsur N dalam bentuka monium (NH4+) dan nitrat
(NO3-).Keberadaan NH4+ sangat dinamis karena mudah berubah bentuk
menjadi nitrat nitrogen (NO3-) akibat proses nitrifikasi oleh organisme
tanah (Mattason dan Schjoerring 2002; Setyorini dan Ladiyani 2008).
Kekurangan N mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil,
daun kuning, serta mempengaruhi penyerapan P dan K dan pembentukan
protein (Shellp 1987; Delvian 2006).
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: NO3- NH4+
Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah:
a. Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar.
b. Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.
c. Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
d. Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
e. Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.
Gejala Kekurangan Nitrogen pada tanaman
Gejala
kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau
muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering
berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil,
kekuningan, dan masak sebelum waktunya.
Kelebihan unsur hara Nitrogen (N)
Warna
daun terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan
menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak
air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit , dan
mudah roboh. Produksi bunga menurun.
Sumber nitrogen adalah:
a. Terjadi halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat nitrat, yang kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi.
b. Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organis.
c. Mikrobia atau bakteri-bakteri.
d. Pupuk buatan seperti Urea dan ZA
II.Fosfor (P)
adalah
unsur hara yang tidak mudah bergerak (immobile) dalam tanah.Hara P di
tanah tersedia dalam jumlah cukup bagi tanaman, tetapi karena sifatnya
dinamis, bergantung pada reaksi tanah,sebagian terikat atau terfiksasi
oleh oksida dan mineral liat membentuk Al, Fe, dan Ca-P atau oleh bahan
organik (Tisdale et al.
1985;
Wien 1997). Kekurangan P menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat
akibat terganggunya perkembangan sel dan akar tanaman, metabolisme
karbohidrat,dan transfer energi (Marshner1986; Delvian 2006).
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: H2PO4- HPO4–
Peran fosfor dalam tanaman adalah:
Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.
b. Mempercepat
serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa dan
menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
c. Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
d. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Gejala kekurangn Fosfor pada tanaman
a.Gejala
kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun terutama
tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir (distorsi).
b.Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu.
c.Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
d.
Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap,
sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya
mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang
lambat laun berubah menjadi kuning.
e. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang
Kelebihan unsur hara Fosfor (P)
Kelebihan
P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi
(Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak
terlihat secara fisik pada tanaman.
III.Kalium (K)
sebagai
unsur hara esensial agak mobil seperti N. Cadangan K dalam tanah cukup
banyak. Pada jerami padi,kandungan K mencapai 80% (Tandon dan Kimmo
1993; Makarim 2007). Meski hanya sebagian kecil K tersedia yang dapat
dimanfaatkan oleh tanaman, hara K mudah bergerak, terlindi, dan terikat
oleh permukaan koloid tanah. Kekurangan K mempengaruhi sistem perakaran,
tunas, pembentukan pati, dan translokasi gula (Wien 1997; Barker dan
Pilbean 2006).Hara Ca dan Mg merupakan unsure makro sekunder yang sering
terlupakan pengelolaannya dalam usaha tani. Unsur tersebut tersedia di
tanah dan berkurang akibat intensifnya pengelolaan lahan untuk produksi
tanaman (Suwandi 1982,1984). Kekurangan Mg pada tanaman mengganggu unsur
penyusun klorofil daun,yang ditandai oleh warna kuning diantara
tulang-tulang daun yang menua (Tisdale et al. 1985; Tandon dan Kimmo
1993; Wien 1997). Gejala tanaman yang kekurangan Ca yaitu terhambatnya
pertumbuhan pucuk (titik tumbuh), kemudian pertumbuhan tanaman kerdil
dan mati (Marshner 1986; Baker dan Pilbean 2006).
Diambil dan diserap tanaman dalam bentuk: K+
Fungsi kalium bagi tanaman adalah:
a. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
b. Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman, agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
d. Meningkatkan mutu dari biji/buah.
Gejala kekurangan Kalium Pada Tanaman
Gejala
kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama daun tua
meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian menjadi
bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak
bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil,
kualitas jelek dan tidak tahan simpan.
Defisiensi/kekurangan
Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang
ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a.
Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang
akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua,
tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak
menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun
pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering
pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan
kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Daun
Daun
tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan
banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat.
Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah
tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic),
berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya
di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas
dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang
tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan
kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah
rebah
c. Akar
Pertumbuhan
akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek,
dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang
dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan
akar.
d. Bulir dan Malai
Pertumbuhannya
akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang
tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan
rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur
bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase
bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.
Sumber-sumbernya adalah:
a. Beberapa jenis mineral
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
c. Air irigasi serta larutan dalam tanah.
d. Pupuk buatan seperti KCl dan ZK.
e. Abu tanaman, misalnya abu daun teh muda mengandung sekitar 50% K2O.
IV.Kalsium (Ca)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Ca++
Fungsi kalsium bagi tanaman adalah:
a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar.
b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman.
c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji.
d. Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme.
e. Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau suasana keasaman tanah.
f. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil.
g. Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat,
i. serta mempergiat sel meristem.
Gejala Kekurangan Kalsium pada tanaman
a.
Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung
dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini
menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada
beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
Kelebihan unsur hara Kalsium (Ca)
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat.
V.Magnesium (Mg)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mg++
Fungsi magnesium bagi tanaman adalah:
a.
Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil. Merupakan penyusun
utama khlorofil yang menentukan laju fotosintesa / pembentukan
karbohidrat
b. Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut organic pyrophosphatse dan carboxy peptisida.
c. Berperan dalam pembentukan buah.
d.Berfungsi untuk transportasi fosfat.
e.menciptakan warna hijau pada daun.
Gejala Kekurangan Megnesium pada tanaman
a.
Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di
antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap
berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur
berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
b.
Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi
coklat tua/kehitaman dan mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali
Kelebihan unsur hara Magnesium (Mg) Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
Sumber-sumber magnesium adalah:
a. Batuan kapur (dolomit limestone) CaCO3MgCO3.
b. Garam Epsom (epsom salt) MgSO4 7H2O
c. Kleserit MgSO4 H2O
d. Magnesia MgO
e. Zat ini berasal dari air laut yang telah mengalami proses sedemikian:
Mg Cl2 + Ca(OH)2 —— Mg (OH)2 + Ca Cl2
Mg (OH)2 —— panas —— Mg O + H2O
f. Terpentin Mg3SiO2 (OH)4
g. Magnesit MgCO3
h. Karnalit MGCl2KCl 6H2O
i. Basic Slag.
j. Kalium Magnesium Sulfat (Sulfat of Potash Magnesium).
VI. Belerang (S)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: SO4-
Fungsi belerang bagi tanaman adalah:
a.Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman
b.Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur
Pada
beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak
yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain
c. Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk cystein, methionin serta thiamine.
d. Membantu pertumbuhan anakan produktif.
e. Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain.
f. Membantu pembentukan butir hijau daun.
Gejala Kekurangn Belerang pada tanaman
a.
Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan
warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap
keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi
berlangsung pada bagian daun selengkapnya
b.
Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga
tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala
yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang
terkenal dengan sebutan,Tea Yellow, atau,yellow Disease,
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas.
Sumber-sumber belerang adalah:
a. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
b. Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk Superfosfat.
VII. Besi (Fe)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Fe++
Gejala
kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran daun
menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi
tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan
normal tanaman berkisar 40-250ppm
Fungsi hara besi bagi tanaman adalah:
a. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil).
b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.
c. Zat besi terdapat dalam enzim catalase, peroksidase, prinodic hidroginase dan cytohrom oxidase.
d. berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan
e. selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman
f. pembentuk beberapa enzim.
Gejala Kekurangan Besi pada tanaman
kekurangan
zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada
bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan
tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe
dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat
alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang
tanahnya banyak mengandung kapur.
a.
Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara
setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan,
sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya
tidak mati.
b.
Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna
hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih.
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.
Kelebihan unsur hara Besi (Fe)
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
Sumber-sumber besi adalah:
a. Batuan mineral Khlorite dan Biotit.
b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
VIII. Mangan (Mn)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++
Fungsi mangan bagi tanaman adalah:
a. Untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C.
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.
c. Berperan sebagai enzim peroksidase dan sebagai aktivator macam-macam enzim.
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.
e. Fungsi adalah berfungsi dalam pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis
Gejala Kekurangan Mangan pada tanaman
a.
Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara
setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning
yang selanjutnya menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
c.
Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis
bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus
mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi.
d.
Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran
tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk,
tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
Sumber-sumber mangan adalah:
a. Batuan mineral Pyroluste Mn O2.
b. Batuan mineral Rhodonite Mn SiO3.
c. Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3.
d. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
IX. Tembaga (Cu)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++
Fungsi tembaga bagi tanaman adalah:
a. Diperlukan dalam pembentukan enzim, seperti ascorbic acid oxydase, lacosa, butirid coenzim a. dehidrosenam.
b. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil).
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a.
Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula
menjadi coklat dan mati pula
b.
Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah
kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang
mati.
c.
Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun
berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan
mati, buah kecil dan berwarna coklat.
d.
Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna
coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
X. Seng (Zn)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Zn++
Fungsi hara seng bagi tanaman adalah:
a. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan.
b. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis.
c. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
Gejala Kekurangan Seng/Zincum (Zn) Pada tanaman
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya.
Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun.
Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu
adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah
menyebabkan daun tidak mau terbuka
c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit
muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning
dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau.
d.
Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan,
mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya
hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan
polong sedikit.
Kekurangan
unsur ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal
kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan .
Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan batangpun ikut terkena
bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil.
Dalam tanah, seng terdapat dalam bentuk:
a. Sulfida Zn S
b. Calamine Zn CO3
XI. Molibdenum (Mo)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mo O4-
Fungsi hara molibdenum bagi tanaman adalah:
a. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.
b. Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
c. Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.
d. Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.
e.
Berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk
pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri
bintil akar tanaman.
Gejala
kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput dan melengkung
seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan
akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo
dalam tanah antara 0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman
0,2-1 ppm. Bayam dan bawang adalah jenis tanaman yang sangat peka
kekurangan Mo.
Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2.
XII.Boron (Bo)
Boron
dalam tanah terutama sebagai asam borat (H3BO3) dan kadarnya berkisar
antara 7-80 ppm. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari
kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan
tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. Selain
itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga
banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi
isomorfik dengan Al3+ dan Si4+. Mineral dalam tanah yang mengandung
boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(Bo)2Si4O2)O20 yang mengandung
3%-4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen
yang telah mengalami metomorfosis. Mineral lain yang mengandung boron
adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit
(NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah,
terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3) (Athiqa, 2009).
Unsur
boron hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya,
tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup
serius, seperti antara lain: Pada bagian daun, terutama daun-daun yang
masih muda terjadi klorosis secara setempat-setempat pada permukaan daun
bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepinya.
Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih kecil-kecil
tidak dapat berkembang, sehingga pertumbuhan selanjutnya kerdil.
Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam atau cokelat. Pada bagian buah
terjadi penggabusan, sedangkan pada tanaman yang menghasilkan umbi,
umbi-umbinya kecil-kecil yang terkadang penuh dengan lubang-lubang kecil
berwarna hitam, demikian pula dengan bagian akar-akarnya (Sutejo,
2002).
Menurut
Wijaya (2008) defisiensi Boron (B) akan menurunkan mutu blomkhol dan
umbi beet. Sedangkan menurut Agromedia (2007) tunas pucuk mati dan
berwarna hitam, lalu muncul tunas samping, tetapi tidak lama akan mati.
Daun mengalami klorosis di mulai dari bagian bawah daun, lalu mengering.
Daun yang baru muncul kerdil dan akhirnya mati, daun tuanya berbentuk
kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas cabang
pendek.
Kekurangan
boron pada beberapa komoditas menunjukkan gejala yang jelas, misalnya
warna buah yang pucat, kulit buahnya retak dan rasanya seperti gabus.
Sangat disarankan aplikasi pupuk Boron melalui tanah, kecuali untuk
tanaman yang telah mendapatkan program penyemprotan secara rutin.
Keracunan dapat menjadi masalah yang sangat serius jika jumlah boron
terlalu berlebihan (Novizan, 2005).
Boron
diserap oleh tanaman dalam bentuk borik accid dan di dalam tanaman juga
berada dalam bentuk yang sama. Mengenai mekanisme penyerapan apakah
diserap secara aktif maupun pasif masih belum diketahui dengan pasti
(Wijaya, 2008).
Boron
yang diserap tanaman akan membentuk senyawa yang tidak dapat ditukar
pada dinding sel dan plasma sel, sehingga bersifat tidak mobil. Karena
sifat yang tidak mobil maka boron tidak dapat diretranslokasikan dari
organ tua menuju organ muda.
Boron
sebagai unsur yang bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam
tubuh tanaman, pengisapan unsur kalsium dan perkembangan bagian-bagian
tanaman yang tumbuh aktif. Boron dalam tanah ada tiga bentuk, yaitu (1)
senyawa silikat, (2) terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan (3)
senyawa organik. Dalam silikat, boron memasuki struktur inti melalui
substitusi isomorfik terhadap ion Al3+ dan Si4+. Mula-mula boron dalam
bentuk ini relatif resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi
umumnya kadar boronnya juga tinggi (Rosmarkam dan Nasih, 2002).
Boron
mendorong terbentuknya lignin, selulosa, hemiselulosa, dan pektin
sehingga mendorong terbentuknya dinding sel yang stabil. Sebaliknya
bila tanaman mengalami defisiensi B maka tanaman akan cenderung
mensintesis phenol, permeabilitas membran akan berkurang, dan aktivitas
enzim yang terdapat pada membran sel akan menurun (Schiling, 2000).
Boron
bersifat esensial bagi tumbuhan. Boron di dalam tanah berasal dari
pelapukan Glimer dan Turmalin menjadi asam borat (H3BO3) yang terlarut
di larutan tanah. Dalam bentuk ini juga diserap oleh tanaman dengan
mengikuti aliran air menuju akar. Transportasi boron di dalam pembuluh
angkut bergerak mengikuti aliran masa air yang kecepatannya ditentukan
oleh kecepatan transpirasi tanaman (
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3-
Fungsi boron bagi tanaman adalah:
a. Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman.
b. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan.
c.
Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh
pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar.
d. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca).
e. Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
Boron dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a. Datolix Ca (OH)2 BoSiO4
b. Borax Na2 Bo4 O2 10H2O
XIII. Khlor (Cl)
Diambil
dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl- keberadaannya tidak
dihasilkan dari metabolisme tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan
pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.
Gejala kekurangan Khlo(CI) pada tanaman
a .biasanya menimbulkan pertumbuhan akar yang tertekan, daun layu dan berwarna kuning.
b.
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama
pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna
tembaga
c. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.
Fungsi khlor bagi tanaman adalah:
a. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran.
b. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.
c. Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas, sisal.
d. Klorin diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari regulasi energi
e. Mendujkung peran dalam fotosintesis
Kekurangan unsur hara Klorida (Cl) pada tanaman
a.
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama
pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna
tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.
XIV. Cobalt (Co)
Untuk
Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt dapat
digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).
kelebihan
kobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen dari pada amonium gizi.
Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.
kekurangan Colbat (Co)
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen
Disamping ke-16 unsur hara di atas masih ada unsur-unsur lain yang berhubungan erat dengan tanaman, yaitu:
1.Natrium (Na)
Natrium dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman apabila tanaman yang dimaksud menunjukkan gejala kekurangan Kalium (K).
Kelebihan Natrium pada Tanaman
a.Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion padatumbuhan.
b.Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu mengurangi ketersediaan K.
c.Natrium dalam proses fisiologi dengan K, yaitu menghalangi atau mencegah pengambilan/penyerapan K yang berlebihan.
d. Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan menutupnya stomata.
Kekurangan Natrium pada Tanaman
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.
2.Silikum, Silicon ( (Si)
Tanaman
rumput-rumputan, seperti alang-alang dan padi ternyata banyak yang
menyerap Si.Dibandingkan dengan unsur hara N dan P, ternyata Si dalam
tanaman lebih besar jumlahnya.slikum atau silicion Tersimpan dalam
dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu kaku atau elastic
Kelebihan Silica(silicon)pada tanaman
Si
dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan
menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan sebagai
komponen dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan silikon larut
menghasilkan lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman
toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh
jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang.
Kekurangan Silica(silicon)pada tanaman
a. daun tanaman lemah terkulai, tidak efektif menangkap sinar matahari, sehingga produktivitas tanaman rendah,
b. penguapan air dari permukaan daun dan batang tanaman dipercepat, sehingga tanaman mudah layu atau peka terhadap kekeringan,
c. daun dan batang menjadi peka terhadap serangan hama dan penyakit,
d. tanaman mudah rebah,
e.
kualitas gabah (padi) berkurang karena mudah terkena hama dan penyakit
sehingga hasil optimal tanaman tidak tercapai, kestabilan hasil rendah
(fluktuatif) dan mutu produk rendah
f.Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.
Silika mempunyai peranan penting untuk tanaman padi, tebu, jagung dan tanaman lain yang bersifat akumulator silika dalam hal :
1) meningkatkan hasil produksi tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit;
2) meningkatkan efisiensi dan translokasi hasil fotosintesis;
3) memperkuat akar tanaman serta meningkatkan root oxidizing power yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap keracunan Fe, Al, dan Mn;
4) diprediksi dapat menurunkan penggunaan pupuk fosfat dan urea hingga lebih dari 50 % dosis standar;
5) memperkuat batang tanaman sehingga dapat mengurangi kerobohan;
6) menekan laju transpirasi sehingga efisien dalam menggunakan air dan lebih tahan terhadap kekeringan; serta
7) menetralkan pH tanah di Indonesia yang cenderung bersifat asam karena pemberian urea dan pestisida.
Pola
pengembalian unsur hara silika ke dalam tanah yang umum dilakukan di
pertanian Indonesia biasanya dengan memanfaatkan jerami setelah panen
berupa kompos jerami maupun sekam padi.
Di
Luar negeri, penggunaan pupuk Si sudah sangat intensif, ada yang
diberikan sebagai kapur yang mengandung Si dan Ca, atau sebagai pupuk Si
komersial seperti gel silika dan fused magnesium silikat. Beberapa pupuk Si telah dijual secara komersial di luar negeri seperti kalsium silikat slag, fuse magnesium fosfat, kalium silikat, porous hydrate kalsium silikat, dan silika gel.
Sumber-sumber pupuk silika tersebut belum banyak dikenal dan tersedia
di Indonesia. Selain itu, beberapa jenis pupuk silika yang sudah ada
dipasaran dunia tersebut masih mempunyai beberapa kelemahan, pupuk
silika jenis kalsium silikat, magnesium silikat dan kalium silikat
bersifat basa, sehingga jika sering digunakan akan meningkatkan nilai pH
tanah menjadi basa yang bisa berdampak pada turunnya produktivitas
tanaman. Sedangkan pupuk silika jenis silika gel, fly ash
dan terak baja mempunyai kelemahan pada waktu penyerapan silika oleh
tanaman tersebut. Hal ini karena pupuk silika jenis ini mengandung
silika dengan ukuran partikel yang cukup besar, sehingga proses
pemecahan/pelapukan partikel oleh lingkungan membutuhkan waktu yang
cukup lama.
3.Nikel (Ni)
Unsur
ini merupakan aktifator daripada enzim, dalam bentuknya yang kecil
dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.Pada tanaman Keras/tumbuhan
tingkat tinggi sebagai aktivasi urease (enzim yang berperan dalam
metabolisme Nitrogen untuk proses perombakan urea). Pada tanaman tingkat
rendah, sebagai kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan
dengan Seng (Zn) dan Besi (Fe).
Kelebihan Nikel pada tanaman
a.Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea untuk membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman.
b.Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi.
c.Benih perlu nikel untuk berkecambah.
d.Tanaman
tumbuh tanpa tambahan nikel akanberangsur-angsur mencapai tingkat
kekurangan sekitar saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi
Kekurangan Nikel pada tanaman
Gagal untuk menghasilkan benih yang layak
4.Titan (Ti)
Unsur
Titan selalu terdapat dalam tanaman, dan banyak terdapat pada nodula
dan legum. Dengan pemberian Ti SO4 nodula akan bertambah sedangkan
fiksasi menjadi lebih meningkat.
5.Selenium (Se)
Jumlah
yang berlebihan tidak menimbulkan kerusakan bagi tanaman, akan tetapi
menimbulkan keracunan bagi binatang yang memakan tumbuhan tersebut.
6.Vanadium (V)
Berfungsi mempercepat reproduksi azotobacter yang mengakibatkan meningkatnya fiksasi N dari udara.
7.Argon (Ar)
Unsur
Argon dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya. Kelebihan unsur ini dapat menyebabkan keracunan pada
tanaman. Keracunan akar oleh Argon banyak terdapat pada tanah
persawahan.
8. Yodium (I)
Unsur yodium walaupun keadaannya sedikit ternyata diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat.
9.Potassium(po)
Kekurangan
unsur Po (Potassium) Bagian tepi daun awalnya menguning diikuti dengan
munculnya bintik coklat (nekrotik) yang menandakan sel jaringan mati.
Kemudian bintik meluas sepanjang tepi daun berwarna coklat dengan tepi
gelap (jaringan daun mati) yang kelilingi oleh warna kuning (lapisan sel
daun yang belum mati) Bagian pertulangan daun tetap berwarna hijau